Senin, 05 Juli 2010

Gambar wilayah Papua


Nama         : Nur Aghni Oktavianisah

Jurusan       : Ilmu Pemerintahan

Npm          : 41183506090026

                  FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

                        UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI

                                                2010

1. Apa yang anda ketahui tentang blog?

Arti Blog, Secara Bahasa

Blog, secara bahasa merupakan singkatan dari Weblog. Weblog sendiri merupakan singkatan dari “Logging The Web”. Asal-usul dari istilah “Logging The Web” adalah memasuki web dan menuliskan ‘kesimpulan link-link mana yang menarik‘ dan memberikan pendapat tentang link tersebut di jurnal online mereka.

Definisi Blog Versi Bloggingly

Blog adalah website dengan konten (konten bisa berupa teks, gambar, link, audio atau video) yang di-update secara berkala serta mewakili dan berdasarkan sudut pandang ‘karakter’ tertentu yang menjadikan kontennya khas (umumnya menggunakan sudut pandang personal). Standarnya, konten blog diurutkan secara kronologis terbalik (konten baru di depan, konten lama di belakang) dan dapat dikomentari.
kata kunci mengenai “definisi blog”:
  • Singkatan dari weblog
  • website (sejenis website)
  • Personal journal/online diary
  • Dikelola secara individual
  • Diupdate secara berkala
  • Diurutkan secara kronologis terbalik, dimana tulisan terbaru muncul di awal dan tulisan lama di belakang
  • Dapat di komentari
  • Terdiri dari berbagai link
  • Merupakan Opini pemilik blog (blogger)

3. Apa yang anda ketahui tentang:
a)      E-learning
Menurut Allan J. Henderson, e-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer, atau biasanya Internet (The e-learning Question and Answer Book, 2003). Henderson menambahkan juga bahwa e-learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di kelas. William Horton menjelaskan bahwa e-learning merupakan pembelajaran berbasis web (yang bisa diakses dari Internet).
Pembelajaran jarak jauh. E-learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa saja berada di Jakarta, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di kota lain bahkan di negara lain. Namun, interaksi masih bisa dijalankan secara langsung ataupun dengan jeda waktu beberapa saat. Jadi, pembelajar bisa belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah yang terkoneksi dengan Internet, sedangkan materi belajar dikelola oleh sebuah perusahaan di Amerika Serikat, di Jepang ataupun di Inggris. Dengan cara ini, pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat ia mengakses ilmu yang dipelajari. Jika, pembelajaran ditunjang oleh perusahaan, maka si pembelajar bisa mengakses modul yang dipelajarinya dengan mengkoordinasikan waktu ia belajar dan waktu ia bekerja. Misalnya, jika pada pagi hari sampai siang hari, ia dituntut untuk menyelesaikan pekerjaannya di kantor, maka ia bisa menyisihkan waktu di sore hari menjelang pulang untuk belajar. Tugas-tugas yang sehubungan dengan e-learning yang ditekuni pun bisa disesuaikan waktu pengerjaannya dengan kesibukan pembelajar.
 
       Pembelajaran dengan menggunakan media elektronik. E-learning, seperti juga namanya “Electronic Learning” disampaikan dengan menggunakan media elektronik yang terhubung dengan Internet (world wide web yang menghubungkan semua unit komputer di seluruh dunia yang terkoneksi dengan Internet) dan Intranet (jaringan yang bisa menghubungkan semua unit komputer dalam sebuah perusahaan). Jika Anda memiliki komputer yang terkoneksi dengan Internet, Anda sudah bisa berpartisipasi dalam e-learning. Dengan cara ini, jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi bisa jauh lebih besar dari pada cara belajar secara konvensional di ruang kelas (jumlah siswa tidak terbatas pada besarnya ruang kelas). Teknologi ini juga memungkinkan penyampaian pelajaran dengan kualitas yang relatif lebih standar dari pada pembelajaran di kelas yang tergantung pada “mood” dan kondisi fisik dari instruktur. Dalam e-learning, modul-modul yang sama (informasi, penampilan, dan kualitas pembelajaran) bisa diakses dalam bentuk yang sama oleh semua siswa yang mengaksesnya, sedangkan dalam pembelajaran konvensional di kelas, karena alasan kesehatan atau masalah pribadi, satu instruktur pun bisa memberikan pelajaran di beberapa kelas dengan kualitas yang berbeda.
b)      Upload dan Dwonlod
Upload atau yang disebut unggah dalam teknologi informasi adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan proses pemindahan data elektronik antara dua komputer atau sistem serupa lainnya. Upload adalah juga proses transmisi sebuah file dari sebuah sistem komputer ke sistem komputer yang lainnya dengan arah yang berkebalikan dengan download. Dari internet, user yang melakukan proses upload adalah proses dimana user mengirimkan file ke komputer lain yang memintanya. User yang men-share gambar,foto dengan yang user yang lainnya di bulletin board sytem (BBS), mengupload file ke BBS. File Transfer Protocol (FTP) adalah contoh Internet protokol untuk downloading and uploading files.
Download adalah proses transmisi sebuah file dari sebuah sistem computer ke sistem komputer yang lainnya. Dari internet, user yang melakukan proses download adalah proses dimana seorang user meminta / request sebuah file dari sebuah komputer lain (web site,server atau yang lainnya) dan menerimanya. Dengan kata lain, download adalah transmisi data dari internet ke komputer client/pemakai.
c)      Facebook
Facebook adalah website jaringan sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga dapat menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan, dan memperbarui profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya.

Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School diluncurankan pertama kali pada 4 februari dan awalnya hanya untuk siswa Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League.
d)      Browsing dan Searcing
Browsing atau searching adalah Searching berarti pencarian suatu situs yang belum kita ketahui secara pasti alamat yang dimiliki. Dalam melakukan searching biasanya kita gunakan search engine sebagai mesin pembantu dalam pencarian situs tersebut.
Search engine adalah sebuah fasilitas (web) yang bisa mencari links dari situs lain. Ada berbagai macam search engine yang bisa kita gunakan dalam searcing, yaitu ; yahoo, google, altavista, lycos, astaga, msn, dan lain sebagainya.

Pemekaran Wilayah di Papua

Salah satu fenomena yang kontroversial di era desentralisasi belakangan ini adalah pemekaran daerah atau pembentukan daerah otonom baru, khususnya pada tingkat kabupaten/kota. Sampai awal tahun 2007, jumlah kabupaten/kota di Indonesia telah lebih dari 450 dan sebagian besar penambahan kabupaten/kota yang baru tersebut terjadi di luar Jawa. kelompok Pulau Maluku/Papua adalah wilayah yang mengalami tingkat penambahan kabupaten/kota paling tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Secara keseluruhan, penambahan kabupaten/kota di Indonesia dari 1996 ke 2007 sekitar 54 persen, sedangkan di kelompok Maluku/Papua mencapai 150 persen yang sebagian besar adalah karena adanya pemekaran daerah yang demikian pesat di Papua. Sampai awal tahun 2008, jumlah daerah kabupaten/kota di Papua telah mencapai 36, terdiri dari sembilan di Propinsi Papua Barat dan 27 di Propinsi Papua. Padahal, pada tahun 1996 di Papua hanya ada 13 daerah/kota. Bahkan, ada kabupaten hasil pemekaran yang pecah lagi menjadi kabupaten baru, yakni Puncak Jaya (dibentuk tahun 1999) dimekarkan lagi menjadi satu kabupaten baru, Puncak (2008). Walau pun, secara umum, pemekaran daerah di Indonesia masih meninggalkan banyak masalah seperti dalam hal pelayanan publik, kinerja daerah hasil pemekaran, ataupun dampaknya pada ketimpangan antar daerah. Namun demikian, apa yang terjadi di wilayah Papua dapat dikatakan memiliki daya tarik tersendiri. Setidaknya ada empat alasan berkaitan dengan hal tersebut. Pertama, dari segi luas wilayah, kalkulasi serampangan bias mendorong pemekaran daerah terus melaju di wilayah tersebut. Kedua, dari dalm Papua sendiri, pemekaran tidaklah disambut dengan suara yang senada, terutama berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat yang tidak kunjung membaik. Ketiga, dari segi geopolitik, wilayah Papua strategis bagi Indonesia sehingga pemekaran di wilayah ini pun dikaitkan dengan kepentingan strategis tersebut. Hedman (2007) bahkan menyebut Papua sebagai tepian akhir bagi demokratisasi, demiliterisasi dan desentralisasi di Indonesia. Keempat, terdapat informasi bahwa pemekaran di Papua tidak lepas dari kepentingan perusahaan besar untuk mengeksploitasi kekayaan alam yang ada. Artinya, secara garis besar, ada kepentingan elite di satu sisi, baik ekonomi maupun politik, pusat maupun daerah, dan kesejahteraan masyarakat Papua di sisi lain. Berdasarkan latar belakang demikian, artikel ini mencoba melihat isu pemekarandaerah di wilayah Papua, dengan menekankan pada kepentingan elite dan kesejahteraan masyarakat Papua.
Kondisi kesejahteraan masyarakat yang buruk tersebut, setidaknya dari indikator IPM, menimbulkan keraguan akan manfaat pemekaran bagi masyarakat. Pemekaran bukannya memperbaiki kesejahteraan namun justru malah memperburuk keadaan.Harga-harga barang juga bahan baker tetap saja mahal karena tidak ada jalan yang menghubungkan satu daerah dengan yang lain sehingga harus diangkut dengan pesawat. Sedangkan anggaran daerah sebagian besar hanya dialokasikan untuk membangun kantor-kantor baru. Pada gilirannya, tidak aneh jika timbul penolakan atas pemekaran yang terjadi. Hal ini sekaligus menyiratkan bahwa pemekaran daerah pada dasarnya bukanlah demi menyejahterakan masyarakat, tetapi untuk kepentingan-kepentingan yang lain.
Pandangan dari warga asli Papua seperti ini menegaskan kepentingan NKRI ada dalam pemekaran, begitu juga kepentingan elit lokal, sementara masyarakat Papua dibodohi belaka. Tentu sulit membayangkan, apa yang akan dilakukan oleh kepala suku dengan mobil yang diperolehnya. Kondisi semacam ini ikut menjelaskan mengapa kesejahteraan masyarakat dan pembangunan manusia di Papua tidak kunjung membaik walaupun banyak dana yang dialokasikan ke sana. Desentralisasi dan Otsus memang membuka peluang terjadinya praktik-praktik pemburuan rente ekonomi-politik.
kesimpulan bahwa pemekaran di wilayah Papua tidaklah membawa perbaikan bagi kesejahteraan masyarakat Papua, seperti terlihat dari indikator pembangunan manusia. Kesejahteraan manusia Papua rupanya hanya di bawah kepentingan kelompok lain, baik dari pusat sampai lokal, dari militer/polisi sampai dunia bisnis. Oleh karena perkembangan yang terjadi tidaklah membuat kehidupan manusia Papua benar-benar menjadi lebih baik, maka bisa dimengerti bahwa penolakan demi penolakan masih mengalir terhadap pemekaran yang ada dan yang diusulkan. Kesimpulan di atas perlu disertai dengan catatan bahwa tulisan ini disusun berdasarkan data dan informasi yang masih relatif terbatas. Penggalian informasi lebih lanjut kiranya akan memberikan kesimpulan yang lebih memadai. Salah satu isu yang menarik untuk digali lebih jauh adalah bagaimana korporasi bisnis juga bermain dalam proses pemekaran di Papua. Kalau di Banten propinsi baru dari Jawa Barat saja terjadi persengkongkolan dan tawar-menawar kepentingan di antara local-state actors dan societal actors, 24 maka di Papua hal ini menjadi lebih mungkin karena sumber-sumber ekonomi yang dapat dieksploitasi jauh lebih besar nilainya.